Jumat, 20 Juli 2012

Saat Diam

Aku sadar bahwa cinta yang ku pendam ini tidak akan pernah aku ungkapkan. Bukan karena aku takut tidak akan ia terima, tapi lebih kepada menjaga diriku dan dirinya untuk berfikir logis bahwa hubungan sedarah itu bukan hal yang seutuhnya diterima.

Aku tau, dalam diam ini ada kesakitan luar biasa yang tak hanya mampu terungkap dengan air mata. Aku memang laki-laki cengeng. Tapi apa daya, kehidupanku telah ditakdirkan dengan jalan mencita orang yang tak semestinya.

Kamu pernah menyadarinya tidak? betapa menyakitkannya cinta dalam diam. Cinta yang kau ingin salurkan namun terhalang neraka, yang ketika kau menyebranginya maka hanguslah tubuhmu, sia-sia. Aku yakin, kau yang memiliki akal sehat akan berfikir sama seperti aku sekarang.

Aku sering berdoa dalam diam, "Tuhan, berilah aku pengecualian terhadap cinta ini". Namun pada akhirnya aku sadar, sesuatu yang telah dituliskan itu tak akan bisa diubah, apalagi dengan manusia seperti aku.

Aku masih berfikir jauh kedepan, bahwa cinta itu tidaklah selamnya cinta, memilah antara hasrat nyata tentang cinta yang sebenarnya dan cinta yang memaksa aku untuk berbuat ketidak adilan untuk ku atau dirinya.

Yah, kau mungkin juga setuju bahwa, mengatas namakan cinta bukanlah selalu sesuatu yang baik. Aku kadang tak tahan untuk mencari celah tentang rasa cinta ini, namun acap kali ketidak berdayaan terhadap ketidak terampilan hati dalam mengungkapkan cinta ini timbul.

Aku tidak mau membuat semuanya semakin ruet. Biarlah aku diam, agar tak seorangpun terlukai. Biarlah cinta dalam diam ini aku yang menempuh. Inilah takdir cinta yang tak mungkin terhapuskan, dan tidak ada pengecualian untuk ku. Mencintai orang yang salah namun cinta tak bisa dipersalahkan.

Ah, entahlah. Biarkan saja aku diam dalam senyap, dan terus mengubur rasa cinta ini dalam heningku. Aku masih terus berharap, dalam diam ini membawa kebaikan untuk semuanya. Lagipula aku ingin melangkah ke jurang surga, bukan neraka.

Apakah kau memiliki fikiran yang sama sepertiku?, semoga saja jawabannya adalah "Ya" dengan alasan yang lebih logis.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar