Selasa, 07 Agustus 2012

Cinta itu Dia


Aku masih duduk menghadap rerumputan hijau yang masih basah, hujan baru saja reda saat aku merasa sangat sepi dipagi awal Agustus ini. Aku masih menerka, betapa ada sesuatu yang hilang dalam hati beberapa bulan ini, kehilangan yang membuat kesyukuran ini rapuh. Aku masih sibuk mencari cinta, menengadah harapan akan curahan perhatian.

Di balik kabut ujung jalan sana, aku bisa menerka badai yang akan datang saat aku terus-terusan mengiba akan cinta. Ya Rabb, kembali aku tersungkur, menahan ratapan penyesalaan. "Ah, alangkah bodohnya ku". Tuhan sejatinya telah menjaga cintaku dengan baik, ia tidak memberikan celah untuk ku berpaling, namun entah apa yang ada dalam benak, aku terus saja berusaha lari dari garis yang Ia buat untu ku.  

Kendatipun demikian, Ia tetap menjagaku. Menahan hasrat kotor yang ada dalam benak. Menahan diri untuk tidak berlari menuju kesalahan terbesar yang sudah setan buat. Aku tau, aku hidup dan tinggal diantara lingkaran setan, namun cinta-Nya akan dengan baik menarik keluar dari sana. 

Dia telah mendisain aku dengan baik, dengan bentuk paling sempurna, dengan sifat yang sempurna pula untuk ukuran manusia yang hidup sekarang. Entah apa jadinya jika aku menjadi orang lain, mungkin aku telah melewati garis-garis yang lain

Aku sepatutnya tidak perlu mereana kini, nanti atau kapanpun, aku sudah punya cinta, Dia.

Jumat, 03 Agustus 2012

Sajak Musim Panas 1

Courtesy: erywijaya.wordpress.com
Sajak musim panas akan mulai menggema. Siang-siang akan menjadi saat-saat paling mengasyikan. Bermain baling-baling kertas di pelataran rumah sambil menikmati secangkir lemonade. Musim panas kali ini, aku masih ditemani Pucci, anjing kecil pemberian Papa. Kami sepertinya akan asik bermain Frisbee di pantai ujung atau bermain ranting-ranting kecil sambil melukis wajah-wajah lucu di antara pasir dan ombak pantai. 
Ah, sajak musim panas yang tenang, berjemur ditengah terik matahari sambil mengayunkan pancing ditepi sungai kecilberisi ikan-ikan liar. Atau, begini indenya, tidur dibawah pohon yang rindang sambil menikmati bekal lezat buatan bibi tetangga, nasi kepal dengan onigori dengan beberapa botol minuman bersoda, pasti menyenangkan.Atau memetik buah semangka dan strawberry di rumah kaca? terdengar manis juga.
Sajak-sajak musim panas yang meriah, saat musik-musik ringan meantun di udara. Dengan asik, ingin rasanya berenang di danau kecil ditepi perkebunan apel yang ranum, dan setelahnya, membakar ikan dan menikmati apel karamel bersama Papa di tengah perkebunana itu.
Inilah sajak musim panas awal Agustus yang terdengar menarik. Ah, walau musim panas yang kadang menggila, tapi aku tetap suka. Saat dandelion sibuk berpencar mencari tepat sejuk untuk berakar. Saat para kepompong menunggu semua keajaiban untuk menjadi kupu-kupu oranye yang cantik. 
Ini musim panas, ini hari yang terbaik untuk kembali berkumpul sebelum muncul sibuknya musim gugur. Sajak musim panas, saat semua kembali menuju kebaikan, saat semua ceria, dengan semangka-semangka yang merah dan es loli di setiap tangan. Berjalan sepanjang taman yang penuh dengan pepohonan rindang, dan bunga matahari, dan menggelar tikar untuk bersantai.
Musim Panas :)