Selasa, 07 Agustus 2012

Cinta itu Dia


Aku masih duduk menghadap rerumputan hijau yang masih basah, hujan baru saja reda saat aku merasa sangat sepi dipagi awal Agustus ini. Aku masih menerka, betapa ada sesuatu yang hilang dalam hati beberapa bulan ini, kehilangan yang membuat kesyukuran ini rapuh. Aku masih sibuk mencari cinta, menengadah harapan akan curahan perhatian.

Di balik kabut ujung jalan sana, aku bisa menerka badai yang akan datang saat aku terus-terusan mengiba akan cinta. Ya Rabb, kembali aku tersungkur, menahan ratapan penyesalaan. "Ah, alangkah bodohnya ku". Tuhan sejatinya telah menjaga cintaku dengan baik, ia tidak memberikan celah untuk ku berpaling, namun entah apa yang ada dalam benak, aku terus saja berusaha lari dari garis yang Ia buat untu ku.  

Kendatipun demikian, Ia tetap menjagaku. Menahan hasrat kotor yang ada dalam benak. Menahan diri untuk tidak berlari menuju kesalahan terbesar yang sudah setan buat. Aku tau, aku hidup dan tinggal diantara lingkaran setan, namun cinta-Nya akan dengan baik menarik keluar dari sana. 

Dia telah mendisain aku dengan baik, dengan bentuk paling sempurna, dengan sifat yang sempurna pula untuk ukuran manusia yang hidup sekarang. Entah apa jadinya jika aku menjadi orang lain, mungkin aku telah melewati garis-garis yang lain

Aku sepatutnya tidak perlu mereana kini, nanti atau kapanpun, aku sudah punya cinta, Dia.

2 komentar: